Featured Post
Kinerja BNI (BBNI) Kuartal I/2025: Kredit Naik 16%, Laba Rp5,38 Triliun
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Nyaritakeun , JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., juga dikenal sebagai BBNI, melaporkan laba bersih tahun buku yang dialokasikan kepada pemegang saham induk senilai Rp5,38 triliun untuk kuartal pertama pada tahun 2025 ini. Ini menunjukkan peningkatan sebanyak 1,1%, dari total laba sebesar Rp5,32 triliun pada periode serupa di tahun lalu.
Hussein Paolo Kartadjoemena, Direktur Finance & Strategy dari BNI, menyebut bahwa pertumbuhan usaha perusahaan berlangsung saat menghadapi dinamika serta tantangan ketidakpastian global.
"Pencapaian hasil finansial BNI di trimester I tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan pinjaman yang baik dan kesuksesan program digitalisasi yang membantu meningkatkan simpanan," ujar Paolo melalui pernyataan tertulis, Senin (28/4/2025).
Selama tiga bulan awal di tahun 2025, jumlah pinjaman yang disalurkan oleh BNI mencapai angka Rp765,47 triliun. Pertumbuhan tersebut utamanya dipengaruhi oleh sektor korporasi yang meningkat sebesar 16% selama setahun terakhir. year on year /yoy) mencapai Rp433,4 triliun. Dalam jumlah tersebut, pendanaan yang dialokasikan kepada sektor swasta dan lembaga meningkat 17% menjadi Rp317,1 triliun.
Sementara itu, kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3% menjadi Rp116,3 triliun. Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13% yoy menjadi Rp144,9 triliun.
Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan Yang naik 13,7% dan Kredit Perumahan Rumah (KPR) yang bertambah 12,5% setiap tahun. Di segmen kredit tengah, peningkatan kredit didukung oleh kredit bisnis yang naik 2,6% per tahun. Sementara itu di segmen kecil, terdapat pertambahan pendanaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1% tiap tahun.
Berdasarkan seluruhnya, struktur pinjaman BNI dikuasai oleh kalangan korporasi dengan persentase 56,6% dari jumlah peminjaman secara keseluruhan, diikuti oleh kelompok konsumen yang mencapai 18,9%, sementara itu untuk kategori usaha menengah dan kecil berada pada proporsi 12,6% dan 9,6% sesuai urutannya.
Kontribusi pendanaan dari perusahaan anak naik dari 1,6% hingga mencapai 2,2%. Penilaian dia adalah bahwa perkembangan pinjaman BNI dalam laporan penggabungan untuk kuarter I-2025 sudah cocok dengan tujuan yang disepakati sepanjang tahun tersebut. Di segi mutu aktiva, angka tingkat pinjaman bermasalah (NPL) tetap berada di posisi 2 persen.
Lalu, loan at risk merosot ke angka 10,9% dari 13,3% di triwulan pertama tahun 2024. Peningkatan mutu ini pun berdampak pada penurunan biaya cadangan yang dikelola atau credit cost dari 1% hingga mencapai 0,9%, sesuai dengan tujuan ideal BNI untuk tahun ini.
Peningkatan kredit yang baik ini ditopang oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) BNI sebesar 5% secara tahunan hingga mencapai Rp819,6 triliun, dengan pertumbuhan terbesarnya datang dari perolehan dana berbunga rendah (صند Current Account Saving Account /CASA) senilai 6,3%. Khususnya di segmen produk simpanan yang meningkat dengan stabil sebanyak 10,2% year-on-year (yoy) hingga mencapai Rp257,8 triliun, serta giro naik 3,4% yoy menjadi Rp320 triliun.
”Aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA, sehingga rasio dana murah meningkat menjadi 70,5% terhadap total DPK atau tertinggi dari empat kuartal sebelumnya,” ujar Paolo.
Peningkatan di bagian kredit dan Deposito Perbankan Populer (DPK) berhasil menyebabkan kenaikan tersebut. net interest income (NII) mencapai 4,7% secara tahun berbanding tahun (yoy) hingga menjadi Rp9,8 triliun. Sehingga, pendapatan operasional meningkat 2,8% menjadi Rp15,25 triliun.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar